Friday, 9 June 2017

Bahaya pacaran dalam islam

Bahaya pacaran dalam islam

Bahaya Pacaran dalam Agama Islam

Islam melarang pacaran bukan tanpa sebab. Pacaran itu, selain daripada mendekati zina yang merupakan dosa besar, juga bisa menimbulkan berbagai macam bahaya yang kesemuanya tidak hanya akan merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain.
Terkhusus bagi remaja yang sudah terjerumus dalam budaya pacaran tersebut, berikut adalah bahaya yang semetinya mereka dan orang tua ketahui agar segera bisa meninggalkan perilaku tersebut. Juga bagi remaja yang tidak melakukannya, agar semakin berhati-hati agar tidak terjerumus:

1. Mudah terjerumus ke perzinaan
Seringkali remaja akan menyangkal bahwa mereka tidak akan melakukan hal-hal yang demikian. Mereka akan berpacaran yang sehat, katanya. Padahal, tidak ada berpacaran yang sehat kecuali setelah menikah. Bagaimanapun juga, pacaran adalah perbuatan dosa. Setiap manusia yang berbuat dosa, iblis adalah temannya.
Sehingga kemana pun ia berpijak, akan ada iblis yang senantiasa menemani dan membisikinya rayuan-rayuan kemaksiatan sehingga ia semakin terlena dalam berbuat dosa. Awalnya hanya berpandangan, kemudia berpegangan tangan, mulai berdua-duaan, dan akhirnya melakukan yang tidak sepantasnya untuk dilakukan.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (H. R Bukhari).

2. Melemahkan iman
Sudah dari akarnya bahwa pacaran itu dosa. Setiap orang yang berbuat dosa, ada iblis yang menemaninya. Meniupkan berbagai rayuan agar orang itu semakin terjerumus dalam dosa. Iming-imingnya sangat banyak, padahal kesemuanya hanya pemuas nafsu belaka.  Bahkan, yang awalnya tidak tergoda pun bisa saja terjerumus.
Akhirnya, banyak waktu dihabiskan hanya untuk sang Pacar. Cinta setengah mati, katanya. Sampai-sampai cinta pada Sang Pemilik Nyawa pun terabaikan. Setiap hari hanya mengingat wajah kekasih, namun lupa pada Allah SWT. Naudzubillah,  sungguh yang demikian  sudah menjadi orang yang tersesat.


3. Mengajarkan kepada kemunafikkan
Orang yang pacaran itu mengajarkan diri untuk menjadi munafik. Berbohong ini itu hanya demi membuat si pacar senang. Bahkan mengumbar janji-janji yang belum tentu bisa ditepati bahkan tak jarang aslinya hanya bualan semata. Berusaha menunjukkan sisi terbaik padahal dibelakangnya seling mencela.
Sering mengumbar rayuan romantis hanya agar si pacar tidak curiga. Tidak hanya dihadapan sang pacar, tapi juga akan melakukan hal yang sama di hadapan orang tua. Jadilah mereka sebagai pembohong yang luar biasa.

4. Mengurangi produktivitas dan minat belajar
Siapa bilang pacaran bisa meningkatkan semangat belajar? Coba pikirkan kembali ke dasarnya bahwasanya pacaran itu adalah dosa. Selama berpacaran, artinya Anda akan terus memupuk dosa sepanjang waktu. Dari tiap-tiap yang namanya dosa, tidak akan terdapat kebaikan di dalamnya.
Justru sebaliknya, waktu yang seharusnya dimanfaatkan untuk belajar, justru lebih banyak dihabiskan bersama pacar. Uang pemberian orang tua yang semestinya dipakai untuk kepentingan pendidikan, malah dipakai untuk bersenang-senang. Zaman sekarang, dedikasi tinggi kepada pacar nampaknya adalah prioritas utama dibandingkan dengan diri sendiri.
Akhirnya, tak jarang banyak yang malas belajar, sering tidak mengerjakan tugas, kebanyakan berhayal, lalu ujung-ujungnya adalah keteteran dan tinggal kelas atau terlambat wisuda.

5. Menjadikan hidup boros
Seringkali memberikan ini itu kepada pacar bahkan lebih sering daripada apa yang dilakukan kepada orang tua sendiri. Padahal, apa yang diperoleh dari semua itu? Apakah dengan membelikan atau mentraktir sesuatu terhadap pacar maka artinya kita berinvestasi di dalam masa depan?
Justru sebaliknya, pacaran hanyalah penyebab kantong kering yang akan membuat kepala pusing hingga nanti ujung-ujungnya merengeklah pada orang tua untuk mendapat tambahan uang belanja sekaligus berpura-pura.

6. Pemicu tindak kriminal
Ini mengerikan. Ketika mendengar berita tentang remaja yang membunuh remaja lainnya hanya karena berebut pacar. Luar biasa. Katakanlah dengan kasar, bahwa mereka lebih rendah daripada hewan sekalipun
Padahal, manusia memiliki akan, bukan? Apakah dengan menghilangkan nyawa orang lain, maka akan berjodoh dengan pacar yang diperebutkan? Yang ada, Anda akan berjodoh dengan iblis dan bersama-sama menghuni neraka.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, beliau memberikan saran seperti berikut;
“Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu.” (H. R. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Berikut ini adalah beberapa ayat tentang berpacaran atau zina:
1. Al-Ahzab ayat 53:
“Dan jika kalian (para shahabat) meminta suatu hajat (kebutuhan) kepada mereka (istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka mintalah dari balik hijab. Hal itu lebih bersih (suci) bagi kalbu kalian dan kalbu mereka.”
2. Al-Isra`: 32
“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.”
3. An-Nur ayat 30:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

sekian Terimah kasih dan semoga bermanfat.
  


Baca selengkapnya

Sunday, 4 June 2017

AYO SEMANGAT IBADAHNYA

http://humanisgroup.net/kata-kata-untuk-semangat/

Assalamualaikum wr wb 

Buat para pembaca, ayo sambut  ramadhannya yang semangat. Jangan lupa jalanin puasanya ya dan sabar-sabar tunggu bukanya. Sekedar buat penambah semangat kita dalam menjalankan ibadah dibulan suci dan penuh berkah ini. 

Di bulan ini kita harus perbaiki ibadah-ibadah yang kita lakukan
  • Yang mulanya banyak yang bolong, jadi rajin dan ngga bolong lagi.
  • Yang biasanya sholat di rumah, jadi rajin untuk kemasjid.
  • Yang kurang khusuk, jadi lebih  khusuk lagi ngejalaninnya.
  • Yang mulanya jarang nglakuin sunah, jadi sering nglakuin yang sunah.

Jangan sampe ramadhan tahun ini sama kaya ramadhan tahun lalu atau malah ramadhan tahun ini lebih buruk dari ramadhan tahun lalu, jangan sampe lo kita bisa jadi rugi besar kalo itu kejadian, jadi jangan males entar nyesel sendiri.

Yo semua yang rajin ibadahnya jangan sampe yang muda kalah sama yang tua dan yang tua juga jangan mau dikalahin sama yang muda. Yo semua yang baca artikel ini rubah sama-sama  perbaiki ibadah kita. 

Di kampungku musola tuh banyak diisi sama orang tua, masa kita yang muda ngga malu sih masih di rumah   malah yang banyak memakmurkan masjid. Kita yang muda masih sehat ama masih kuat masih aja di rumah.
Harusnya malu dong ama orang tua, malah bayank mereka yang memakmurin masjid.

Mereka juga rela kedinginan di malam hari, kesakitan karna tulang mereka sudah tua, bahkan sudah kesulitan dalam memakan makanan. Mereka masih rela berkorban untuk dating menuju masjid, sholat tarawih sampai tuntas walau harus kesakitan dalam menjalankanya, meski harus memijat tubuh mereka sendiri tuk melakukanya.

Maka dari itu ayo kita yang muda-muda makmurkan masjid, seriusin ibadahnya, jangan pernah ngeluh lagi. Apa ngga malu sama mbah ( kakek, nenek ) orang tua ( ayah, ibu) yang dateng ke masjid nglakuin ibadah . emang kita capek tapi apa mereka ngga lebih capek lagi, emang kita ngantuk tapi mereka juga ngantuk. Yo ayo semua pembaca makmurin masjid kita malu sama Allah SWT.

Sekian dulu ya, janganlupa makmurin masjid-masjid!!!!!!!!!!!!!

Baca selengkapnya