Thursday 3 August 2017

Nikmatnya ilmu pengetahuan

Nikmatnya ilmu pengetahuan



                                Nikmatnya Ilmu Pengetahuan


 



               (Dan, Dia telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah itu sangat besar)
                                                                                      (QS. An-Nisa :113)
          Kebodohan merupakan tanda kematian jiwa, terbunuhlah kehidupan dan membusuknya umur.
(sesungguhnya, Aku mengingatkan kepadamu supaya kamu tidak termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.)
                                                                                      (QS. Hud :46)
          Sebaliknya, ilmu adalah cahaya bagi hati nurani, kehdupan bagi ruh dan bahan bakar bagi tabiat.
(Dan, apakah orang yang mati kemudian dia kami hidupkan dan kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang berkali-kali tidak dapat keluar dari padanya?)
                                                                                      (QS. Al-an’am :122)
          Kebahagian, kedamaian, dan ketentraman hati senantiasa berawal dari ilmu pengetahuan. Itu terjadi karena ilmu dapat menembus yang samar, menemuakan sesuatu yang hilang, dan menyingkap yang tersembunyi. Selain itu naluri dari jiwa manusia itu adalah selalu ingin mengetahui hal-hal yang baru dan ingin mengungkap sesuatu yang menarik.
          Kebodohan itu sangat membosankan dan menyedihkan. Pasalnya , ia tidak pernah memunculkan hal baru yang lebih menarik dan segar, yang kemarin seperti hari ini, dan yang hari ini pun akan sama dengan yang akan terjadi hari esok.
          Bila anda ingin senantias bahagia, tuntutlah ilmu, galihlah pengetahuan, dan raihlah pelbagai manfaat, niscaya semua kesedihan, kepedihan dan kecemasan itu akan sirna.
(Dan katakanlah:”Ya Rabb-ku, tambahkanlah aku ilmu pengetahuan”)
                                                                                      (QS. Thaha: 114)
(Bacalah dengan Rabb-mu yang menciptakan.)
                                                                                      (QS. Al-Alaq: 1)
          “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Allah akan pandaikan ia dalam agama.”(Al-hadist)
          Jangan lah seseorang sombong dengan harta dan kedudukannya, kalau memang ia tak memiliki ilmu sedikit pun. Sebab, kehiduppan tidak akan sempurna.
(Adakah prang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu itu benar sama dengan orang yang buta. )
                                                                                      (QS. Ar-Ra’d :19)
Az-Zamakhsyari, dalam sebuah syairnya berkata:
Malam-malam untuk merajut ilmu yang bisa dipetik,
Menjahui wanita elok dan harumnya leher
Aku mondar-mandir untuk menyelesaikan masalah sulit,
Lebih menggoda dan manis dari berkepit betis nan panjang
Bunyi penaku yang menari-nari diatas kertas,
Daripada gadis-gadis yang menabuh dentum rebana
Hai orang-orang berusaha mencapai kedudukanku lewat angannya’
Sungguh jauh jarak antara orang yang diam dan yang lain naik,
Apakah aku yang tidak tidur selama dua purnama dan engkau
Tidurnya nyenyak, setelah itu engkau ingin menyamai derajatku
                Alangkah mulianya ilmu pengetahuan. AlaAinya. Alangkah segarnya dada orang yang penuh dengannya, dan alangkah leganya perasaan orang yang menguasainya.
(Maka, apakah orang yang teguh pada keterangan yang datang dari Rabb-nya sama dengan (setan) menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk dan mengikuti hawa nafsunya? )
                                                                             (QS.  Muhammad: 14)
Sumber dikutip dari Buku “La Tahzan” karya DR. ‘Aidh al-Qarni

Baca selengkapnya