Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Duh, apa benar rambut akan cepat rontok jika selalu ditutup dengan kerudung? Apa iya berhijab malah akan membuat rambut rusak? Ladies, bagi Anda yang berhijab, Anda mungkin pernah merasa khawatir dengan kesehatan rambut Anda. Tapi tenang saja, rambut Anda bisa tetap terjaga kecantikan dan kesehatannya dengan mengikuti lima tips berikut ini. Sebelumnya, pastikan bahwa Anda mengikat rambut dengan benar. Sebagian besar wanita berhijab akan mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda. Tapi ternyata rambut kuncir kuda bisa terlalu kencang menarik akar-akar rambut Anda yang pastinya akan membuat kulit kepala Anda terasa sakit. Salah satu ikatan rambut yang sangat disarankan untuk Anda yang berhijab adalah dengan menggunakan ikat kuncir samping. Model ikatan ini bisa mencegah terjadinya rambut rontok dan mengurangi tarikan di akar-akar rambut Anda. Setelah anda mengikat rambut anda dengan benar, simaklah beberapa tips untuk menjaga rambut Anda tetap sehat dan cantik saat berhijab. Berikut tips yang dapat Anda terapkan untuk diri sendiri dan dibagikan kepada teman-teman Anda. 1. Sering-Seringlah Mengganti Belahan Rambut Ketika selesai keramas, sisirlah rambut Anda dengan belahan rambut yang berbeda atau berlawanan, lalu biarkan kering. Dengan cara ini, volume rambut Anda akan semakin bertambah dan bisa dengan mudah kembali "bernapas" saat Anda melepaskan kerudung Anda di rumah. 2. Lakukan Deep Conditioning Seminggu Sekali Apa itu deep conditioning? Secara umum, deep conditioning ini tidak jauh berbeda dengan penggunaan kondisioner setelah keramas. Jadi, Anda bisa mengambil kondisioner secukupnya baru diaplikasikan ke bagian tengah rambut hingga ujung rambut Anda. Tutup rambut dengan handuk dan diamkan selama setengah jam. Jika rambut Anda kering, gunakan kondisioner yang mengandung minyak seperti minyak zaitun. 3. Potong Ujung Rambut Secara Teratur Jika rambut Anda sering dikuncir atau dicepol, ujung rambut Anda bisa rusak. Untuk menjaga ujung rambut Anda tetap sehat, potong atau rapikan ujung rambut Anda secara teratur. 4. Urai Rambut Anda Ketika Anda melepas hijab Anda di rumah, urai rambut Anda. Lepaskan semua ikatan rambut dan biarkan rambut Anda bebas dan bernapas. 5. Pijat Kulit Kepala Pertumbuhan rambut yang optimal bisa didapat jika sirkulasi darah di kulit kepala bisa lancar. Dan, cara untuk membuat sirkulasi darah di kulit kepala lancar, Anda bisa melakukan pijatan. Luangkan waktu beberapa menit untuk melakukan pijatan. Cara memijatnya adalah memijat dengan menggunakan ujung jari (bukan kuku) mulai dari rambut di atas kening ke samping. Gunakan tekanan yang sedang, pijat dengan gerakan memutar selama satu menit. Lalu lanjutkan hingga ke semua permukaan kulit kepala Anda. Anda bebas memiliki gaya potongan rambut apa saja. Dan, gunakan sampo yang sesuai dengan karakter rambut Anda. Tetap tampil cantik dengan hijab dan mendapatkan rambut sehat terawat? Bisa banget! Demikian yang dapat kami bagikan, kurang lebihnya mohon maaf.
PEMILU : Memilih Pemimpin yang Bertaqwa ~ Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.
Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, public relations, komunikasi massa, lobby dan lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakaioleh para kandidat atau politikus selalu komunikator politik.
Pemimpin Dalam Pandangan Islam
Pada prinsipnya menurut Islam setiap orang adalah pemimpin. Ini sejalan dengan fungsi dan peran manusia di muka bumi sebagai khalifahtullah, yang diberi tugas untuk senantiasa mengabdi dan beribadah kepada-Nya. Dalam firman Allah SWT yang artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al-Baqarah: 30)
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Adz-Dzaariyaat: 56)
Kewajiban Rakyat Terhadap Pemimpin
Sebagai rakyat tugas kita adalah taat kepada perintah pemimpin sepanjang perintah itu dalam rangka mewujudkan tanggung jawabnya yang tertuang dalam kriteria disebutkan di atas tadi, yakni dalam upaya melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Dalam firman Allah SWT yang artinya :
Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An-Nisa’: 59)
Selain itu, tugas dan kewajiban kita adalah memilih pemimpin. Dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW berikut:
Abu sa'id al khudri berkata, Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam besabda "Apabila keluar tiga orang untuk melakukan safar maka hendaknya memilih pemimpin (amir) salah satu di antara mereka.." (HR. Imam Atthobroni)
Petunjuk Allah Dalam Memilih Pemimpin
1. Pilihlah Pemimpin Yang Seakidah dan Memenuhi Kriteria Pemimpin Tersebut di Atas.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Al-Maidah: 51)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. (Al-Maidah: 57)
2. Pilihlah Pemimpin Yang Mengajak Bertaqwa Kepada Allah dan Jangan Memilih Pemimpin Yang Mendorong Bermaksiat Kepada-Nya Meskipun Ia Keluarga Kita.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin-pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (At-Taubah: 23).
Kriteria Pemimpin Dalam Islam
Banyak sekali ayat al-Qur’an dan Hadis menyebutkan bagaimana hendaknya setiap orang yang Nabi katakan sebagai pemimpin baik bagi diri dan keluarganya, dan terlebih mereka yang menyatakan diri siap sebagai pemimpin bagi masyarakat, bersikap dan berperilaku dalam kehidupan mereka sehari-hari, di antaranya adalah :
1. Mengajak Bertaqwa Kepada Allah
Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah. (Al-Anbiya’: 73)
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (As-Sajdah: 24)
2. Adil Kepada Semua Orang Dan Tidak Pandang Bulu
Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. (Shad: 26)
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan. (An-Nisa’: 135)
3. Menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Ali Imron: 110)
4. Menjadi Suri Tauladan Yang Baik Bagi Masyarakat
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-Ahzab: 21)
5. Mendorong Kerja Sama Dalam Memperjuangkan Kesejahteraan Bersama
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Al-Maidah: 2)
6. Mengukuhkan Tali Persaudaraan dan Kesatuan dan Persatuan
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni`mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imron: 103)
7. Akomodatif, Pemaaf, Merangkul Semua Golongan dan Mengedepankan Musyawarah Dalam Setiap Mengambil Keputusan Penting Untuk Masyarakat
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Ali Imron: 159)
8. Jujur dan Amanat
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (An-Nisa’ : 58)
Dari Abu Hurairah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW.: “Tiga golongan, Allah tidak akan berbicara, mensucikan dan melihat kepada mereka, dan bagi merekalah siksa yang pedih; orang tua pezina, pemimpin yang suka bohong dan orang miskin yang sombong. (HR. Muslim).
9. Berwawasan Dan Berpengetahuan Luas dan Mencintai Ilmu Pengetahuan
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujadilah: 11)
10. Teguh Pendirian, Tegar dan Sabar Dalam Menghadapi Ujian
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Huud: 112)
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar. (al-Ahqaf: 35)
Jadilah pemilih dan pemimpin yang baik dan cerdas, serta sukseskanlah penyelenggaraan PEMILU di desa, kota, ataupun negara Anda. Jangan sampai salah dalam menentukan pilihan, karena kesalahan dalam memilih pemimpin dapat menyebabkan penyesalan dikemudian hari. Seperti dalam firman Allah SWT yang artinya :
Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menta’ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). (al-Ahzab: 67)
Sekian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat untuk saudara sekalian. Wabillahi taufiq wal hidayah,